Rabu, 07 Oktober 2009

Basic Wireless LAN

Pengenalan
Seperti apa sih Wireless LAN itu ? Bagaimana dan menggunakan media
apa sih kerjanya dalam menerima atau mengirim data menggunakan Wireless
LAN ? Dimana bedanya dengan LAN yang sudah kita kenal sebelumnya yang
menggunakan kabel untuk menghubungkan komputer satu dengan lainnya
pada suatu jaringan komputer ?
Pada dasarnya prinsip kerja pada jaringan Wireless Lan sama saja
dengan jaringan yang menggunakan ethernet card atau jaringan kabel,
perbedaan yang utama adalah pada media transmisinya, yaitu melalui udara.
Sedangkan pada jaringan ethernet card menggunakan media transmisi melalui
kabel.
Sebuah LAN ( Local Area Network) atau jaringan lokal yang media
transmisinya melalui udara biasanya mengunakan frekwensi bebas lisensi yaitu
pada band 2,4 GHz dan 5 GHz. Wireless Access Points ( base stations )
mentransmisikan frekwensi radio ke area sekitarnya sesuai dengan kekuatan
daya dari pemancar yang dimiliki oleh access point. Access Point (AP) pada



S
ebuah LAN ( Local Area Network) atau jaringan lokal yang media
transmisinya melalui udara biasanya mengunakan frekwensi bebas lisensi yaitu
pada band 2,4 GHz dan 5 GHz. Wireless Access Points ( base stations )
mentransmisikan frekwensi radio ke area sekitarnya sesuai dengan kekuatan
daya dari pemancar yang dimiliki oleh access point. Access Point (AP) pada
wireless lan memiliki fungsi yang mirip seperti HUB. Tanpa menggunakan
access point, komputer yang mempunyai wereless adapter hanya dapat
berkomunikasi lewat point to point. Di mana pada jaringan yang menggunakan
kabel, tipe point to point ini mirip dengan sistem jaringan kabel tanpa hub, yang
biasa disebut dengan istilah Cross Link, atau kalau kita biasa membeli kabel di
toko peralatan jaringan, biasanya kita sebut dengan kabel cross.

Access point mengeluarkan sinyal (code) SSID (Service Set Identifier) yaitu
nama sinyal radio yang diberikan pada jaringan tanpa kabel (wireless network)
dan pada semua komputer yang akan terhubung dengan access point tersebut
harus di konfigurasi dengan mengunakan SSID yang di keluarkan access point
tersebut, agar semua komputer dapat berkomunikasi dengan WLAN yang
sama. Biasanya setting standar SSID dari pabrik menggunakan nama default.
Nama SSID dapat diganti dengan mengubah konfigurasi pada Access Point.

Sebelum Anda Memulai
Setidaknya minimal anda harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
• Desktop Komputer dengan ketersediaan satu 32-bit PCI slot yang masih
kosong untuk memasang wireless adapter.
• Biasanya perangkat wireless yang akan diinstal pada computer
membutuhkan minimal sekelas Pentium II 300 MHz dan system memori
32 MB.
• Satu buah Access Point ( untuk Infrastructure Mode) atau sebuah
wireless adapter lainnya untuk pengoperasian pada mode Ad-Hoc atau
Peer-to-Peer.

Contoh beberapa perangkat wireless yang biasa digunakan :




WLAN PCI Adapter

WLAN PCI adapter di pasang pada komputer desktop yang
menggunakan slot PCI. Selain tipe ini kita juga mempunyai beberapa alternatif
adapter yang dapat digunakan jika anda tidak ingin membongkar casing tetapi
tetap ingin menggunakan koneksi jaringan tanpa kabel, yaitu menggunakan
USB WLAN adapter.



USB WLAN
Bagi user yang ingin terkoneksi pada jaringan wireless, tetapi user
tersebut menggunakan laptop atau notebook, juga bisa menggunakan USB
WLAN adapter ini. Sehingga notebook tetap dapat terhubung dengan jaringan
tanpa dipengaruhi oleh posisi, sepanjang masih dalam jangkauan Access Point
(untuk mode infrastructure) ataupun user lain bila beroperasi pada mode ad-hoc
atau peer to peer. Keuntungan menggunakan adapter USB adalah
memudahkan user untuk berbagi pakai adapter, sehingga dapat digunakan
bergantian pada komputer yang berbeda.

Sementara untuk notebook sendiri juga tersedia adapter wireless LAN
yang menggunakan slot tipe PCMCIA. Pada kebanyakan notebook model
terbaru bahkan adapter wireless-nya sudah terintegrasi di dalam chipset, yang
sering kita dengar dengan istilah Centrino. Jadi pada notebook yang
menggunakan teknologi Centrino tidak perlu menggunakan adapter tambahan
lagi untuk berkomunikasi pada jaringan wireless.

Internal WLAN PCMCIA



Access Point ( AP)
Dengan menggunakan Access Point dapat menghubungkan antara
jaringan yang mengunakan kabel dan jaringan yang menggunakan perangkat
wireless atau tanpa kabel. ( Seperti padagambar di halaman 1 ).
Pada Access Point juga ada yang menyertakan dengan fitur Router,
sehingga Klien ( Client ) dapat berbagi pakai akses internet tanpa perlu server
dengan menggunakan satu line saja. Biasanya router pada Access Point
memerlukan koneksi DSL/Cable untuk bisa berbagi pakai akses internet.

Router
Router merupakan salah satu perangkat pendukung utama yang
digunakan dalam Wide Area Network (WAN). Fungsinya untuk meneruskan
atau meminta Informasi (paket data) ke alamat IP (Internet Protocol) yang
berjauhan dan berada di network yang berlainan. Hal ini (fungsi router) tidak
dapat di lakukan oleh hub, bridge ataupun switch. Pada router proses seleksi
atau pe-route-an dilakukan pada network layer dari arsitektur jaringan
komputer. Artinya proses seleksi bukan pada ethernet address tapi pada
lapisan yang lebih tinggi seperti Internet protocol address (IP Address).


Switch
Switch adalah sejenis bridge yang juga bekerja pada lapisan data link tetapi
memiliki keunggulan karena memiliki sejumlah port yang masing - masing
memiliki domain collision sendiri-sendiri. Switch menciptakan virtual private
network (VPN) dari port pengirim dan port penerima. Jadi, pada saat 2 host
(komputer) sedang berkomunikasi pada port switch tersebut, maka tidak akan
mengganggu segmen lain yang sedang aktif juga. Dan jika satu port sedang
sibuk, port – port lain tetap dapat berfungsi. Dengan switch memungkinkan
transmisi full-duplex untuk hubungan antar port. Pengiriman dan penerimaan
dapat dilakukan bersamaan mengunakan VPN. Persyaratan untuk mengadakan
hubungan full-duplex adalah hanya satu host (komputer) yang dapat
dihubungkan ke satu port dari switch (satu segment per node). Komputer
tersebut harus memiliki NIC yang mendukung (support) Full -duplex, serta
collision detection dan loopback harus disable (dimatikan).



Standar yang di gunakan pada perangkat wireless yang di pakai IEEE
( Institute of Electrical and Electronics Engineers ) adalah 802.11. Untuk lebih
melengkapi akan di jelaskan beberapa protokol pada wireless lan sebagai
berikut :
802.11b
Pertama digunakan sekitar akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi
2,4 GHz, maksimum bandwidth yang dapat di capai adalah 11 Mbps (Mega bit
per second), radio sinyal yang di gunakan adalah DSSS ( Direct Sequence
Spread Spectrum ). Kanal yang tidak overlapping ada 3.( yaitu kanal 1, kanal 6,
dan kanal 11). Kompatibel dengan tipe g jika tipe g dijalankan pada mode
mixed.
802.11a
Digunakan pada akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekuensi 5,8 GHz,
Maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbps, radio sinyal yang di gunakan
adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih). Tidak kompatibel
dengan tipe b dan g. Tentunya anda bisa menyimak kenapa tidak kompatibel
dengan tipe a ataupun g. Betul! Yaitu frekwensi kerjanya yang berbeda. Kurang
populer digunakan karena tidak kompatibel dengan tipe a ataupun g, meskipun
memiliki kelebihan kanal yang tidak overlap.
802.11g
Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan mengunakan frekuensi 2, 4
GHz, maksimum bandwidth yang bisa di capai pada awal pertama kali keluar
sebesar 54 Mbps, dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini tipe g sudah
bisa mencapai 108 Mbps. Radio sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal

yang tidak overlapping 3. Kompatibel dengan type b namun kinerja ataupun
kecepatan transfernya akan turun mengikuti kecepatan pada tipe b yaitu 11
Mbps.
802.11a/g
Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4
GHz dan 5,8 GHz, maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbs, modulasi
sinyal yang di gunakan OFDM. Kanal yang tidak overlapping 16. Bila jalan pada
tipe a tidak kompatibel dengan type b dan g. Bila jalan pada modus g
kompatibel dengan type b. Berarti pada tipe a/g ini kita diberi keleluasaan untuk
menggunakan salah satu dari protokol yang dapat digunakan pada jaringan
WiFi ini.
Ada dua tipe modulasi sinyal radio yang digunakan pada jaringan WiFi,
yaitu menggunakan teknologi sinyal radio tipe Direct Sequence Spread
Spectrum (DSSS) dan yang menggunakan teknologi Orthogonal frequencydivision
multiplexing (OFDM). Masing – masing metode ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Apa sih DSSS dan apa pula OFDM ?
DSSS adalah suatu teknologi transmisi yang digunakan dalam LAWN (Local
Area Wireless Network). Dimana Arus informasi yang akan dipancarkan dibagi
menjadi potongan kecil, dan masing-masing potongan data tersebut
dialokasikan pada spectrum kanal frekwensi. Ketika dipancarkan, data
dikombinasikan dengan urutan bit data-rate yang lebih tinggi.( juga di kenal
sebagai kode yang di potong-potong atau chipping code ) yang membagi data
sesuai dengan rasio penyebaran. Pemancar dan penerima harus disamakan
kode penyebarannya. Dua hubungan komunikasi dengan dua kode penyebaran
yang berbeda dapat menggunakan frekwensi yang sama dengan gangguan
(interferensi) yang minimal satu sama lain. Jadi, berbagai akses pada saluran
(channel) berjalan melalui kode penyebaran ( spreading code ) yang berbeda.
kode yang di potong-potong (chipping code) dapat membantu menahan
gangguan atau interferensi dan juga memungkinkan data yang asli (original)
untuk diperbaiki jika bit data rusak selama transmisi atau pengiriman data.
8
OFDM. Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) adalah sebuah
metode modulasi digital dimana sinyal di pecah menjadi beberapa kanal sempit
pada frekwensi yang berbeda. Teknologi ini meminimalkan interferensi diantara
kanal-kanal frekwensi yang berdekatan

Pengenalan TCP/IP (Protocol)
Seperti halnya manusia berkomunikasi, dua komputer atau lebih untuk
dapat berkomunikasi pun harus dapat mengerti bahasa yang digunakan dan
tahu prosedur atau tata cara berbicara yang benar. Prosedur bagaimana dua
buah atau lebih sistem komputer dapat berkomunikasi disebut Protocol.
Protokol juga dapat diartikan sebagai prosedur aliran informasi di dalam
jaringan.
Pada mulanya, pembuat komputer menggunakan protokol sendiri –
sendiri. Yang mengakibatkan pemakai kesulitan dalam menggunakannya,
karena pemakai menjadi tergantung kepada satu jenis komputer. Dari kejadian
ini, maka timbullah usaha dari berbagai pihak untuk membuat protokol standar,
seperti model Model Referensi DoD (Department of Defense) dan model
klasik OSI (Open System Interconnection) yang mempunyai 7 lapisan (layer)
dan merupakan referensi yang sangat lengkap dan sempurna serta
mencakup banyak hal mengenai networking. Bila anda ingin mengetahui lebih
jauh dan detail mengenai jaringan, silakan baca buku-buku tentang networking
dan TCP/IP. Protokol OSI dibuat oleh ISO (International Standards
Organization) dan bentuknya dibagi menjadi 7 lapis (layer). Dengan adanya
lapisan maka standarisasi menjadi mudah dilaksanakan. Sedikit akan saya
bahas mengenai lapisan pada OSI.
1. Physical
Adalah lapis terbawah yang paling dekat berhubungan dengan hardware
( card adapter) yang mengatur hubungan fisik dan transmisi bit antar
peralatan.
9
2. Data Link
Menjamin transmisi data agar tidak terdapat kesalahan. Selain itu Data
Link bertugas memproses pesan konfirmasi dari komputer penerima
(receiver)
3. Network
Network bertugas menerima pesan dari lapisan diatasnya ( lihat tabel
perbandingan di bawah) dan mengirim ke tujuan melalui lapisan data link
dan physical. Pada komputer penerima, lapisan ini bertugas menyusun
kembali paket data ke dalam bentuk aslinya. Media fisiknya dapat
berupa kabel, Serat Optik, Gelombang Radio (Wireless).
4. Transport
Protokol ini bertangung jawab untuk membuat atau memutus
komunikasi (hubungan) antar komputer.
5. Session
Mengatur komunikasi dengan pemakai.
6. Presentation
Menyusun format data yang akan di kirim.
7. Application
Adalah program aplikasi yang dijalankan oleh si pemakai komputer.

Tabel berikut memperlihatkan perbedaan antara model DoD dan OSI.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Model DoD Model OSI Layanan/Protokol
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Process / Aplication Application Telnet, FTP, SMTP, HTTP,
Presentation DNS, TFTP, SNMP, dll
Session
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Transport / Logical Protocol Transport UDP, TCP
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Internet / Physical Protocol Network IP, ICMP, ARP, BootP
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Network Access / Data Link Ethernet, Token Ring, FDDI,
Physical Layer Physical Slip, PPP, x25
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Komponen Dasar Wireless LAN

WIRELESS NETWORK ADAPTER

1. PCI

2. USB

3. PC CARD / PCMCIA


ACCESS POINT

1. Hardware Base AP(Indoor)

2. Hardware Base AP(Outdoor)


3. PC Base AP (PCI Slot)



ANTENA

1. Indoor

2. Outdoor



TIPE JARINGAN WIRELESS

1. ADHOC Mode (IBSS - International Basic Service Set)


2. Infrastructure Mode (ESS - Extended Service Set)


WIRELESS PROTOKOL STANDAR

Standar Wireless LAN dari

Media Transmisi

Media Transmisi adalah media yang digunakan sebagai penghubung antara pengirim dan penerima, untuk melintaskan isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara dan akan diubah kembali menjadi data.
Secara garis besar media transmisi terbagi atas 2 kategori yaitu :
¨Guided Media
Contoh dari Guided Media:
• Twisted Pair Cable
• Coaxial Cable
• Fiber Optic

Twisted Pair
Kabel Twisted pair (pasangan berpilin) adalah sebuah bentuk kabel di mana dua konduktor digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interfensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP) cables, dan crosstalk di antara pasangan kabel yang berdekatan.
Kabel Twisted Pair terbagi menjadi :
• Shielded
• Unshielded

Shield Twisted Pair
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pair kabel (empat kabel) yang masing-masing pair dipilin
(twisted).
Keunggulan kabel STP Kabel STP memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. Jaminan proteksi dari interferensiinterferensi eksternal.
Kelemahan Kabel STP :
1. Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
2. Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
3. Harganya cukup mahal.

Unshield Twisted Pair
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair ) merupakan salah satu jenis kabel yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer saat ini. Kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang tiap pair-nya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded).

Keunggulan Kabel UTP :
1. Mudah dipasang.
2. Ukurannya kecil.
3. Murah dibandingkan jenis media lainnya.

Kelemahan Kabel UTP :
Kabel UTP sangant rentan dengan efek interfereksi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.

Coaxial Cable / Kabel Coaxial
Coaxial Cable adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Penggunan Kabel Coaxial :
Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem
transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Jenis Coaxial Cable
Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu :
1. Thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar)
2. Thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil)

Thick Coaxial Cable
Spesifikasi Penggunaan Thick Coaxial Cable
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50- ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1
watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
Spesifikasi Penggunaan Thick Coaxial Cable
1. Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 (atau sekitar 500 meter).
2. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
3. Setiap segment harus diberi ground.
4. Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
5. arak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin Coaxial Cable
Spesifikasi Penggunaan Thin Coaxial Cable :
1. Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
2. Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
3. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
4. Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
5. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Spesifikasi Penggunaan Thin Coaxial Cable :
1. Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
2. Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
3. Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
4. Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Keunggulan Kabel Coaxial :
1. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
2. Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah. Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain
Kelemahan Kabel Coaxial :
2. Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
3. Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.

Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Struktur Dasar Fiber Optik :
1. Core
2. Cladding
3. Coating/buffer
Type Fiber Optic Berdasarkan mode transmisi yang digunakan fiber optic terdiri :
1. Multimode Step Index
2. Multimode Graded Index
3. Singlemode Step Index

Multimode Step Index
- Cladding
- CladdingCore
Multimode Graded Index
- Cladding
- Cladding Core
Singlemode Step Index
- Cladding
- Core Cladding

Spesifikasi pemakaian Fiber Optic :
Indoor cable:
¨ Menggunakan LED sebagai sumber cahaya
¨ Attenuation 3,5 dB/km (kehilangan 3,5 dB per kilometer signal)
¨ Panjang gelombang cahaya yang digunakan 850 nM (nano meter)
¨ Munggunakan Multimode, dapat melewatkan berbagai cahaya
Outdoor cable :
¨ Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya
¨ Attenuation 1 dB/Km
¨ Panjang gelombang 1170 nM (nano meter)
¨ Monomode (single mode)

Keuntungan Fiber Optic
1. Less expensive
2. Thinner
3. Higher carrying capacity
4. Less signal degradation
5. Light signals
6. Low Power
7. Digital signals
8. Non-flammable
Kelemahan Fiber Optic
1. Biaya yang mahal untuk peralatannya.
2. Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
3. Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya.
4. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
5. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.

Unguided Media Transmission
¨ Gelombang Mikro (microwave)
¨ Satelit
¨ Gelombang Radio
¨ Inframerah

Gelombang Mikro
Mikrogelombang merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF.
Mikrogelombang banyak pakai pada system jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).

Keuntungan Menggunakan Gelombang Mikro / Microwave :
1. Akusisi antar tower tidak begitu dibutuhkan
2. Dapat membawa jumlah data yang besar
3. Biaya murah, karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas
4. Frekuensi tinggi atau gelombang pendek hanya membutuhkan antena yang kecil
Kelemahan Gelombang Mikro /Microwave :
1. Rentan terhadap cuaca, hujan
2. Terpengaruh terhadap pesawat tebang yang melintas diatasnya

Gelombang Radio
Transmisi dengan menggunakan gelombang radio dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data.
Kelebihan transmisi ini adalah mengirimkan isyarat dapat dapat dilakukan dengan sembarang posisi (tidak harus lurus pandang) dan bisa dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan anatara 3 KHz sampai 300 GHz.
Penggunaan Gelombang Radio :
Digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio.

Inframerah
Infra merah biasa digunakan untuk komuikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps,dalam
penggunaanya untuk pengendalian jarak jauh misalnya (remoute control) pada televisi serta
alat elektronik lain.

Keuntungan Inframerah :
1. Kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnitik
2. Inframerah mudah dibuat dan murah
3. Instlasi mudah
4. Mudah dipindah-pindah
5. Keamanan inframerah lebih tinggi dari pada gelombang radio
Kelemahan Inframerah :
1. Jarak terbatas
2. Infra merah tak dapat menembus diding
3. Harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima
4. Tidak dapat digunakan di luar ruangan, karena akan terganggu oleh cahaya matahari

Selasa, 06 Oktober 2009

Perbandingan Media Transmisi Wireless dan Satelite

Media Transmisi Wireless

Wireles merupakan suatu teknologi yang menghubungkan dua buah computer atau lebih dengan menggunkan media transmisi gelombang radio. (dikutip dari Wireless 802.11 a/b/g on [Mikrotik] paragraph 1, line 3 oleh Imam Riadi).
Teknologi radio menggabungkan sinyal frekuensi rendah dan gelombang pembawa yang frekuensi tinggi ke dalam modulator untuk kemudian di konversi ke gelombang elektromagnet dan dipancarkan ke udara.

Pembagian mode frekuensi yang digunakan dalam komunikasi dapat dikelompokkan seperti berikut ini : 1. 802.11b
Menggunakan frekuensi 2400 MHZ-2485 MHZ dan bandwith dari 2 Mbps-108 Mbps Hanya ada 11 kanal dalam bandwith 83,5 Mhz Menggunakan gelombang pembawa 2,4Ghz yang dikategorikan gratis oleh ITU.

Jaringan Komputer Wireles

Wireless LAN

Pendahuluan

Jaringan Lokal Nirkabel atau Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau
WLAN) adalah jaringan komputer dimana media transimisnya menggunakan udara. Berbeda
dengan jaringan LAN konvensional yang menggunakan kabel sebagai media transmisi
sinyalnya.
Saat ini di kota – kota besar di Indonesia sudah banyak yang menggunakan jaringan wireless
LAN. Biasanya WLAN banyak ditemukan di Lobi – lobi hotel, CafĂ©, Restoran, Universitas,
dan lain – lain. Konfigurasi jaringan WLAN adalah terdiri dari akses point yang dihubungkan
ke pengguna melalui media udara seperti yang terlihat pada gambar 1.
Gambar 1 diatas merupakan salah satu contoh jaringan WLAN yang dihubungkan ke Internet
dimana untuk sampai ke internet membutuhkan banyak lintasan melalui beberapa node.



Sebuah access point dapat menjangakau 91.44 sampai 152.4 meter (300 sampai 500 feet) dan
jika ingin menjangkau lebih jauh maka digunakan beberapa access point (AP).
Teknologi yang dipakai dalam WLAN adalah spread spectrum. Spread spectrum dalam
telekomunikasi adalah salah satu teknik modulasi dimana sinyal ditransimisikan dalam
bandwidth (lebar pita frekuensi) yang jauh lebih lebar dari frekuensi sinyal awal informasi.
Salah satu orang yang berjasa dalam pengembangan metode spread spectrum adalah seorang
aktris Hollywood bernama Hedy Lamarr (1940) diawali ketika Hedy bermain piona di kapal
selam ingin menghilangkan derau (noise) yang terjadi sehingga suara piano terdengar dengan
merdu. Militer Amerika Serikat pertama sekali memanfaatkan teknik spread spectrum sekitar
tahun 1950 untuk komunikasi internal mereka. Saat ini teknologi spread spectrum banyak
diapliksikan khsusunya pada WLAN dan mobile communication technology karena
menyediakan bandwidth yang lebar dan sinyalnya lebih kebal terhadap noise / derau.


Teknologi spread spectrum dibagi menjadi 2 yaitu frequency-hopping spread spectrum
(FHSS) dan direct-sequence spread spectrum (DSSS). Meskipun keduanya mempunyai
kelebihan dan kelemahan tetapi DSSS lebih bayak digunakan ksususnya dalam, implementasi
WLAN.
Jadi, konsep cellular yang dipakai dalam WLAN juga sama dengan dalam teknologi
komunikasi bergerak seperti GSM dan CDMA.

Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga sering
disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan kecepatan akses
data. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b, 802.11g, 802.11a, dan 802.11n
seperti yang tertera pada table 1.
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band Cocok dengan
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s 5 GHz a
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n
Tabel 1 : Spesifikasi WiFi
Dalam implementasinya, sebagian besar produk WiFi bekerja pada Frekuensi 2.400 MHz
sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing
5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
• Channel 1 - 2,412 MHz;
• Channel 2 - 2,417 MHz;
• Channel 3 - 2,422 MHz;
• Channel 4 - 2,427 MHz;
• Channel 5 - 2,432 MHz;
• Channel 6 - 2,437 MHz;
• Channel 7 - 2,442 MHz;
• Channel 8 - 2,447 MHz;
• Channel 9 - 2,452 MHz;
• Channel 10 - 2,457 MHz;
• Channel 11 - 2,462 MHz

11 kanal adalah sesuai dengan regul;asi yang tetapkan oleh Federal Communication
Commission (FCC).
Di Indonesia penggunaan frekuensi 2.4 Ghz adalah dibebeskan dengan ketentuan sebagai
berikut teknis sebgai berikut:
• Effective isotropically-radiated power (EIRP) yang merupakan hasil perkalian antara
daya yang dicatukan ke antena dengan penguatan antena, relative terhadap antenna
isotropik pada suatu arah tertentu (penguatan mutlak atau isotropic) maksimum untuk
penggunaan outdoor sebesar 4 (36.02dbmW) atau untuk penggunaan Indoor sebesar
500 miliWatt (27 dbmW).
• Daya pancar perangkat (Tx Power) merupakan daya rata-rata perangkat yang
dicatukan pada saluran transimisi antena maksimum sebesar 100 mW.
• Emisi diluar pita (out of band emission) maksimim adalah -20 dBc per 100 Khz.
Sinyal dan Noise dalam WLAN
Dalam jaringan LAN dengan menggunakan kabel, maka akan sangat mudah untuk
mendeteksi terjadinya interferensi tetapi dalam WLAN akan lebih sulit karena media
komunikasi yang digunakan adalah udara dimana beberapa sinyal lewat di udara. Sehingga
gelombang Microwave Oven, Bluetooth, Cordless phone dapat menyebabkan interferensi
pada WLAN karena menggunakan frekuensi yang sama atau berbeda sedikit.
EIRP dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
EIRP (dBm) = (daya dari transmitter (dBm)) – (Loss pada saluran transmisi (dB)) + (gain
antenna (dB)).
Contoh 1:
Sebuah sistem radio WLAN point to point menggunakan daya keluaran sebesar 15 dBm dan
memiliki antenna sectoral dengan gain sebesar 24 dB. Jika loss (rugi-rugi pada saluran
transmisi) sebesar 15 dB, berapakan EIRP radio tersebut?
Jawab :
EIRP (dBm) = (daya dari transmitter (dBm)) – (Loss pada saluran transmisi (dB))
+ (gain antenna) (dB)).
= 15 dBm – 15dB + 24 dB
EIRP (dBm) = 24 dBm
Jadi, EIRP = 24 dBm tidak akan mengganggu radio yang lain yang beroperasi
disekitarnya meskipun memiliki kanal yang sama.

Contoh2:
Untuk memperluas jangkalauan dari sebuah radio WLAN maka digunakan penguat (Ampy)
dengan daya 1 Watt. Jika gain antenna sectoral yang digunakan adalah 24 dB dan diketahui
loss pada saluran trasmisi sebesar 25dB dan daya pancar radio adalah 16 dBm, maka
berapakan EIRP dari radio tersebut ?
Jawab:
1 Watt dinyatakan dalam dBm sebagai berikut :
dBm = 10 log (1000mW/1mW) = 30 dBm
EIRP (dBm) = (daya dari transmitter (dBm)) – (Loss pada saluran transmisi (dB))
+ (gain antenna) (dB)).
= (16 dBm + 30dBm) – (25dB) + 24 = 45 dBm
EIRP = 45 dBm
Nilai EIRP seperti ini tidak diperbolehkan sesuai dengan ketentuan diatas.
Kejadian seperti ini juga dapat dijelaskan dengan diagram A dan diagram B dibawah ini.
Dalam diagram A Tx Power adalah sama, sehingga fade margin antara “non-overlapping”
kanal adalah besar. Jika satu dari sinyal diperbesar seperti yang ditunjukkan diagram B, maak
sinyal yang lebih kuat akan mempengaruhi sinyal yang lain. Jika tingkat interferensi makin
tinggai, maka akan mengurangi fade margin dari sinyal yang kecil. Sebagaian besar vendor
WLAN menetapkan “non-overlapping” kanal sebesar 3 dB dari crossover point.



























Radio PTP mempunya sistem pengiriman satu arah yaitu didalam prinsip kerjanya radio
tersebut hanya dapat berkomunikasi dengan satu lawan saja dan radio tersebut tidak dapat
berkomunikasi dengan radio yang lain walaupun berdekatan dikarenakan pada setiap radio
terdapat sistem keamanan yaitu keamanan dalam hal frekuensi (kanal tertentu), kemanan
dalam hal ID dan peng-addressan masing – masing. Jadi, walaupun banyak pengguna radio
dalam satu area mereka pada dasarnya tidak akan dapat saling menerima jika bukan
pasangannya.

Sedangkan radio jenis PTMP mempunyai kelebihan dapat mengirimkan ke semua arah
dimana base station (BS) dapat berkomunikasi dengan beberapa remote station (RS) dengan
sarat keduanya dapat saling mengenal didasarkan pada ID, Frekuensi, dan peng-addressan
yang sesuai.
Dalam sebuah jaringan WLAN bisa menggunakan koneksi PTP dan koneksi PTMP seperti
pada gambar 4 di bawah dengan berbagai layanan yang dapat disediakan.

Gabungan antara koneksi PTP dan PTMP dalam memberikan beberapa layanan
jasa broadband. Dalam gambar tersebut berbagai layanan dapat dinikmati oleh remote station
seperti telepon, Internet, Intranet dan Video Conference.
WLAN diperkirakan akan menjadi sebuah bentuk hubungan yang penting dan pasarnya akan
terus berkembang. Frost and Sullivan memperkirakan pasar WLAN akan meningkat dari US
0,3 milyar pada 1998 menjadi 1,6 milyar pada 2005.

Selasa, 26 Mei 2009

Hardware

Search Engine

Message Me