Rabu, 07 Oktober 2009

Basic Wireless LAN

Pengenalan
Seperti apa sih Wireless LAN itu ? Bagaimana dan menggunakan media
apa sih kerjanya dalam menerima atau mengirim data menggunakan Wireless
LAN ? Dimana bedanya dengan LAN yang sudah kita kenal sebelumnya yang
menggunakan kabel untuk menghubungkan komputer satu dengan lainnya
pada suatu jaringan komputer ?
Pada dasarnya prinsip kerja pada jaringan Wireless Lan sama saja
dengan jaringan yang menggunakan ethernet card atau jaringan kabel,
perbedaan yang utama adalah pada media transmisinya, yaitu melalui udara.
Sedangkan pada jaringan ethernet card menggunakan media transmisi melalui
kabel.
Sebuah LAN ( Local Area Network) atau jaringan lokal yang media
transmisinya melalui udara biasanya mengunakan frekwensi bebas lisensi yaitu
pada band 2,4 GHz dan 5 GHz. Wireless Access Points ( base stations )
mentransmisikan frekwensi radio ke area sekitarnya sesuai dengan kekuatan
daya dari pemancar yang dimiliki oleh access point. Access Point (AP) pada



S
ebuah LAN ( Local Area Network) atau jaringan lokal yang media
transmisinya melalui udara biasanya mengunakan frekwensi bebas lisensi yaitu
pada band 2,4 GHz dan 5 GHz. Wireless Access Points ( base stations )
mentransmisikan frekwensi radio ke area sekitarnya sesuai dengan kekuatan
daya dari pemancar yang dimiliki oleh access point. Access Point (AP) pada
wireless lan memiliki fungsi yang mirip seperti HUB. Tanpa menggunakan
access point, komputer yang mempunyai wereless adapter hanya dapat
berkomunikasi lewat point to point. Di mana pada jaringan yang menggunakan
kabel, tipe point to point ini mirip dengan sistem jaringan kabel tanpa hub, yang
biasa disebut dengan istilah Cross Link, atau kalau kita biasa membeli kabel di
toko peralatan jaringan, biasanya kita sebut dengan kabel cross.

Access point mengeluarkan sinyal (code) SSID (Service Set Identifier) yaitu
nama sinyal radio yang diberikan pada jaringan tanpa kabel (wireless network)
dan pada semua komputer yang akan terhubung dengan access point tersebut
harus di konfigurasi dengan mengunakan SSID yang di keluarkan access point
tersebut, agar semua komputer dapat berkomunikasi dengan WLAN yang
sama. Biasanya setting standar SSID dari pabrik menggunakan nama default.
Nama SSID dapat diganti dengan mengubah konfigurasi pada Access Point.

Sebelum Anda Memulai
Setidaknya minimal anda harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
• Desktop Komputer dengan ketersediaan satu 32-bit PCI slot yang masih
kosong untuk memasang wireless adapter.
• Biasanya perangkat wireless yang akan diinstal pada computer
membutuhkan minimal sekelas Pentium II 300 MHz dan system memori
32 MB.
• Satu buah Access Point ( untuk Infrastructure Mode) atau sebuah
wireless adapter lainnya untuk pengoperasian pada mode Ad-Hoc atau
Peer-to-Peer.

Contoh beberapa perangkat wireless yang biasa digunakan :




WLAN PCI Adapter

WLAN PCI adapter di pasang pada komputer desktop yang
menggunakan slot PCI. Selain tipe ini kita juga mempunyai beberapa alternatif
adapter yang dapat digunakan jika anda tidak ingin membongkar casing tetapi
tetap ingin menggunakan koneksi jaringan tanpa kabel, yaitu menggunakan
USB WLAN adapter.



USB WLAN
Bagi user yang ingin terkoneksi pada jaringan wireless, tetapi user
tersebut menggunakan laptop atau notebook, juga bisa menggunakan USB
WLAN adapter ini. Sehingga notebook tetap dapat terhubung dengan jaringan
tanpa dipengaruhi oleh posisi, sepanjang masih dalam jangkauan Access Point
(untuk mode infrastructure) ataupun user lain bila beroperasi pada mode ad-hoc
atau peer to peer. Keuntungan menggunakan adapter USB adalah
memudahkan user untuk berbagi pakai adapter, sehingga dapat digunakan
bergantian pada komputer yang berbeda.

Sementara untuk notebook sendiri juga tersedia adapter wireless LAN
yang menggunakan slot tipe PCMCIA. Pada kebanyakan notebook model
terbaru bahkan adapter wireless-nya sudah terintegrasi di dalam chipset, yang
sering kita dengar dengan istilah Centrino. Jadi pada notebook yang
menggunakan teknologi Centrino tidak perlu menggunakan adapter tambahan
lagi untuk berkomunikasi pada jaringan wireless.

Internal WLAN PCMCIA



Access Point ( AP)
Dengan menggunakan Access Point dapat menghubungkan antara
jaringan yang mengunakan kabel dan jaringan yang menggunakan perangkat
wireless atau tanpa kabel. ( Seperti padagambar di halaman 1 ).
Pada Access Point juga ada yang menyertakan dengan fitur Router,
sehingga Klien ( Client ) dapat berbagi pakai akses internet tanpa perlu server
dengan menggunakan satu line saja. Biasanya router pada Access Point
memerlukan koneksi DSL/Cable untuk bisa berbagi pakai akses internet.

Router
Router merupakan salah satu perangkat pendukung utama yang
digunakan dalam Wide Area Network (WAN). Fungsinya untuk meneruskan
atau meminta Informasi (paket data) ke alamat IP (Internet Protocol) yang
berjauhan dan berada di network yang berlainan. Hal ini (fungsi router) tidak
dapat di lakukan oleh hub, bridge ataupun switch. Pada router proses seleksi
atau pe-route-an dilakukan pada network layer dari arsitektur jaringan
komputer. Artinya proses seleksi bukan pada ethernet address tapi pada
lapisan yang lebih tinggi seperti Internet protocol address (IP Address).


Switch
Switch adalah sejenis bridge yang juga bekerja pada lapisan data link tetapi
memiliki keunggulan karena memiliki sejumlah port yang masing - masing
memiliki domain collision sendiri-sendiri. Switch menciptakan virtual private
network (VPN) dari port pengirim dan port penerima. Jadi, pada saat 2 host
(komputer) sedang berkomunikasi pada port switch tersebut, maka tidak akan
mengganggu segmen lain yang sedang aktif juga. Dan jika satu port sedang
sibuk, port – port lain tetap dapat berfungsi. Dengan switch memungkinkan
transmisi full-duplex untuk hubungan antar port. Pengiriman dan penerimaan
dapat dilakukan bersamaan mengunakan VPN. Persyaratan untuk mengadakan
hubungan full-duplex adalah hanya satu host (komputer) yang dapat
dihubungkan ke satu port dari switch (satu segment per node). Komputer
tersebut harus memiliki NIC yang mendukung (support) Full -duplex, serta
collision detection dan loopback harus disable (dimatikan).



Standar yang di gunakan pada perangkat wireless yang di pakai IEEE
( Institute of Electrical and Electronics Engineers ) adalah 802.11. Untuk lebih
melengkapi akan di jelaskan beberapa protokol pada wireless lan sebagai
berikut :
802.11b
Pertama digunakan sekitar akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi
2,4 GHz, maksimum bandwidth yang dapat di capai adalah 11 Mbps (Mega bit
per second), radio sinyal yang di gunakan adalah DSSS ( Direct Sequence
Spread Spectrum ). Kanal yang tidak overlapping ada 3.( yaitu kanal 1, kanal 6,
dan kanal 11). Kompatibel dengan tipe g jika tipe g dijalankan pada mode
mixed.
802.11a
Digunakan pada akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekuensi 5,8 GHz,
Maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbps, radio sinyal yang di gunakan
adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih). Tidak kompatibel
dengan tipe b dan g. Tentunya anda bisa menyimak kenapa tidak kompatibel
dengan tipe a ataupun g. Betul! Yaitu frekwensi kerjanya yang berbeda. Kurang
populer digunakan karena tidak kompatibel dengan tipe a ataupun g, meskipun
memiliki kelebihan kanal yang tidak overlap.
802.11g
Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan mengunakan frekuensi 2, 4
GHz, maksimum bandwidth yang bisa di capai pada awal pertama kali keluar
sebesar 54 Mbps, dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini tipe g sudah
bisa mencapai 108 Mbps. Radio sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal

yang tidak overlapping 3. Kompatibel dengan type b namun kinerja ataupun
kecepatan transfernya akan turun mengikuti kecepatan pada tipe b yaitu 11
Mbps.
802.11a/g
Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4
GHz dan 5,8 GHz, maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbs, modulasi
sinyal yang di gunakan OFDM. Kanal yang tidak overlapping 16. Bila jalan pada
tipe a tidak kompatibel dengan type b dan g. Bila jalan pada modus g
kompatibel dengan type b. Berarti pada tipe a/g ini kita diberi keleluasaan untuk
menggunakan salah satu dari protokol yang dapat digunakan pada jaringan
WiFi ini.
Ada dua tipe modulasi sinyal radio yang digunakan pada jaringan WiFi,
yaitu menggunakan teknologi sinyal radio tipe Direct Sequence Spread
Spectrum (DSSS) dan yang menggunakan teknologi Orthogonal frequencydivision
multiplexing (OFDM). Masing – masing metode ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Apa sih DSSS dan apa pula OFDM ?
DSSS adalah suatu teknologi transmisi yang digunakan dalam LAWN (Local
Area Wireless Network). Dimana Arus informasi yang akan dipancarkan dibagi
menjadi potongan kecil, dan masing-masing potongan data tersebut
dialokasikan pada spectrum kanal frekwensi. Ketika dipancarkan, data
dikombinasikan dengan urutan bit data-rate yang lebih tinggi.( juga di kenal
sebagai kode yang di potong-potong atau chipping code ) yang membagi data
sesuai dengan rasio penyebaran. Pemancar dan penerima harus disamakan
kode penyebarannya. Dua hubungan komunikasi dengan dua kode penyebaran
yang berbeda dapat menggunakan frekwensi yang sama dengan gangguan
(interferensi) yang minimal satu sama lain. Jadi, berbagai akses pada saluran
(channel) berjalan melalui kode penyebaran ( spreading code ) yang berbeda.
kode yang di potong-potong (chipping code) dapat membantu menahan
gangguan atau interferensi dan juga memungkinkan data yang asli (original)
untuk diperbaiki jika bit data rusak selama transmisi atau pengiriman data.
8
OFDM. Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) adalah sebuah
metode modulasi digital dimana sinyal di pecah menjadi beberapa kanal sempit
pada frekwensi yang berbeda. Teknologi ini meminimalkan interferensi diantara
kanal-kanal frekwensi yang berdekatan

Pengenalan TCP/IP (Protocol)
Seperti halnya manusia berkomunikasi, dua komputer atau lebih untuk
dapat berkomunikasi pun harus dapat mengerti bahasa yang digunakan dan
tahu prosedur atau tata cara berbicara yang benar. Prosedur bagaimana dua
buah atau lebih sistem komputer dapat berkomunikasi disebut Protocol.
Protokol juga dapat diartikan sebagai prosedur aliran informasi di dalam
jaringan.
Pada mulanya, pembuat komputer menggunakan protokol sendiri –
sendiri. Yang mengakibatkan pemakai kesulitan dalam menggunakannya,
karena pemakai menjadi tergantung kepada satu jenis komputer. Dari kejadian
ini, maka timbullah usaha dari berbagai pihak untuk membuat protokol standar,
seperti model Model Referensi DoD (Department of Defense) dan model
klasik OSI (Open System Interconnection) yang mempunyai 7 lapisan (layer)
dan merupakan referensi yang sangat lengkap dan sempurna serta
mencakup banyak hal mengenai networking. Bila anda ingin mengetahui lebih
jauh dan detail mengenai jaringan, silakan baca buku-buku tentang networking
dan TCP/IP. Protokol OSI dibuat oleh ISO (International Standards
Organization) dan bentuknya dibagi menjadi 7 lapis (layer). Dengan adanya
lapisan maka standarisasi menjadi mudah dilaksanakan. Sedikit akan saya
bahas mengenai lapisan pada OSI.
1. Physical
Adalah lapis terbawah yang paling dekat berhubungan dengan hardware
( card adapter) yang mengatur hubungan fisik dan transmisi bit antar
peralatan.
9
2. Data Link
Menjamin transmisi data agar tidak terdapat kesalahan. Selain itu Data
Link bertugas memproses pesan konfirmasi dari komputer penerima
(receiver)
3. Network
Network bertugas menerima pesan dari lapisan diatasnya ( lihat tabel
perbandingan di bawah) dan mengirim ke tujuan melalui lapisan data link
dan physical. Pada komputer penerima, lapisan ini bertugas menyusun
kembali paket data ke dalam bentuk aslinya. Media fisiknya dapat
berupa kabel, Serat Optik, Gelombang Radio (Wireless).
4. Transport
Protokol ini bertangung jawab untuk membuat atau memutus
komunikasi (hubungan) antar komputer.
5. Session
Mengatur komunikasi dengan pemakai.
6. Presentation
Menyusun format data yang akan di kirim.
7. Application
Adalah program aplikasi yang dijalankan oleh si pemakai komputer.

Tabel berikut memperlihatkan perbedaan antara model DoD dan OSI.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Model DoD Model OSI Layanan/Protokol
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Process / Aplication Application Telnet, FTP, SMTP, HTTP,
Presentation DNS, TFTP, SNMP, dll
Session
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Transport / Logical Protocol Transport UDP, TCP
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Internet / Physical Protocol Network IP, ICMP, ARP, BootP
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Network Access / Data Link Ethernet, Token Ring, FDDI,
Physical Layer Physical Slip, PPP, x25
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Engine

Message Me